Steven Gerrard, mantan kapten Liverpool yang dikenal sebagai legenda sepak bola Inggris, kini berada dalam tekanan besar sebagai pelatih Al Ettifaq di Saudi Pro League. Setelah awal musim yang cukup menjanjikan, performa timnya yang terus menurun mulai menimbulkan kekecewaan di kalangan suporter. Dalam enam pertandingan terakhir, Al Ettifaq gagal meraih kemenangan satu pun, dan kondisi ini menempatkan Gerrard di situasi yang kurang menguntungkan di mata para pendukung klub.
Pada akhir pekan lalu, Al Ettifaq harus menelan kekalahan pahit 0-2 saat bermain di kandang melawan Al Qadsiah. Kekalahan ini memperpanjang rangkaian hasil buruk mereka menjadi empat kekalahan dan dua hasil imbang dalam enam pertandingan terakhir. Di Stadion Al Ettifaq Club, suporter yang kecewa mulai menunjukkan rasa frustrasi mereka secara terbuka. Gerrard bahkan mendapatkan ejekan dari para pendukungnya sendiri, sebuah reaksi keras yang menunjukkan kekecewaan mendalam para suporter terhadap performa tim.
Hasil buruk ini juga berdampak signifikan pada posisi Al Ettifaq di klasemen Saudi Pro League. Saat ini, mereka hanya mengumpulkan 11 poin dari 9 pertandingan, membuat mereka terpuruk di posisi ke-11 dari total peserta liga. Tim asuhan Gerrard juga kesulitan dalam hal produktivitas gol, hanya mampu mencetak 8 gol sepanjang musim sejauh ini. Catatan gol ini merupakan yang terendah kedua di liga, hanya unggul tipis dari tim yang berada di dasar klasemen.
Situasi ini membuat masa depan Steven Gerrard di Al Ettifaq semakin berada dalam sorotan. Ekspektasi tinggi yang semula diemban pada awal musim kini berubah menjadi keraguan, bahkan kecaman dari para pendukung. Banyak pihak menilai bahwa Gerrard harus segera melakukan perubahan dalam strategi dan pendekatannya agar bisa membangkitkan performa tim. Hanya dengan meraih kemenangan demi kemenangan, ia bisa mulai mengembalikan kepercayaan suporter dan menjaga karier kepelatihannya di Al Ettifaq.
Cerita ini mencerminkan betapa kerasnya tekanan yang harus dihadapi seorang pelatih di tengah sorotan media dan tuntutan suporter yang tinggi. Meskipun Gerrard adalah sosok yang pernah berjaya sebagai pemain, tantangan sebagai pelatih jauh lebih kompleks. Ia kini harus membuktikan kemampuannya dalam situasi sulit ini, dan mungkin memerlukan lebih dari sekadar strategi taktis untuk mengatasi krisis yang dialaminya di Al Ettifaq. Semua mata kini tertuju padanya untuk melihat apakah Gerrard dapat membawa perubahan positif dan memulihkan kejayaan tim di liga, atau jika perjalanan kepelatihannya akan berakhir dengan kekecewaan di klub ini.
Sumber : WRM Indonesia News