Sidoarjo, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki banyak tempat bersejarah yang patut dikunjungi. Salah satu ikon kota ini adalah Masjid Jami' Al Abror, yang merupakan masjid tertua di Sidoarjo. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah, keunikan, dan pentingnya Masjid Jami' Al Abror sebagai salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo.
Sejarah Pembangunan Masjid Jami' Al Abror
Masjid Jami' Al Abror didirikan pada tahun 1678 oleh ulama dari Kerajaan Mataram, yaitu Mbah Mulyadi. Mbah Mulyadi hijrah ke Sidoarjo setelah terjadi pembantaian terhadap para ulama dan keluarganya di Kerajaan Mataram. Ia bermukim di Desa Suko dan kemudian berdagang serta berdakwah di pasar Kauman. Akhirnya, ia membangun langgar di bekas bangunan di dekat pasar tersebut, yang kemudian berkembang menjadi Masjid Jami' Al Abror.
Pembangunan masjid ini tidak hanya dilakukan oleh Mbah Mulyadi sendiri, tetapi juga dibantu oleh tiga ulama lain: Mbah Badriyah (istrinya), Mbah Muso, dan Mbah Sayid Salim. Keempat pendiri ini berdakwah di masjid tersebut hingga akhir hayatnya dan disemayamkan di area belakang masjid.
Keunikan dan Peninggalan Masjid Jami' Al Abror
Masjid Jami' Al Abror memiliki beberapa keunikan dan peninggalan yang masih terjaga hingga saat ini. Pertama, pintu asli masjid yang berada di sisi utara masih dipertahankan. Pintu ini hanya dibuka saat salat Ied dan memiliki dekorasi menyerupai kubah. Tingginya sekitar 1,5 meter dan menjadi salah satu bukti keberadaan masjid tertua di Sidoarjo dari awal pembangunan.
Kedua, jam matahari untuk mengetahui waktu salat di area depan masih terlihat. Meskipun fisik bangunan aslinya saat pertama kali dibangun sudah tidak lagi terlihat, desain bangunan ini masih mempertahankan tradisi Jawa. Atap bangunan masjid berbentuk tiga kuncup yang mencerminkan filosofi iman, Muslim, dan ihsan.
Peran dalam Sejarah dan Budaya Sidoarjo
Masjid Jami' Al Abror tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat penyebaran Muslim di Sidoarjo pada masa silam. Masjid ini juga merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Pada masa lalu, masjid ini berada di dekat sungai yang jadi pusat perdagangan, serta dekat dengan jalan pos Daendels. Hal ini menunjukkan bahwa masjid ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan kota Sidoarjo.
Renovasi dan Perawatan
Masjid Jami' Al Abror telah mengalami renovasi total pada tahun 2006-2009. Meskipun demikian, ada beberapa titik yang tidak diubah, seperti pintu asli dan makam para pendiri masjid. Pintu asli masjid masih terlihat kokoh dan berdinding tebal dengan ornamen bagian atas yang khas kerajaan. Makam para pendiri masjid juga masih terlihat di area belakang masjid.
Kesimpulan
Masjid Jami' Al Abror adalah sebuah bangunan bersejarah yang sangat kaya akan nilai sejarah dan keunikan. Dengan keunikan arsitektur yang mempertahankan tradisi Jawa dan peninggalan yang masih terjaga hingga saat ini, masjid ini telah menjadi salah satu ikon kota Sidoarjo. Jadi, jika Anda pernah ke Sidoarjo, jangan lupa untuk mengunjungi Masjid Jami' Al Abror dan merasakan keindahan dan keunikan yang mengagumkan dari bangunan ini.
www.hamdalahkubahkreasindo.com